Senin, 09 Januari 2023

Permainan Latto-Latto Kian Meresahkan


Ilustrasi anak bermain lato-lato (Pixabay/Joko_Narimo)

Latto-Latto merupakan permainan yang sedang viral saat ini, dimainkan dengan cara menabrakan dua buah bola yang diikat dengan seutas tali menggunakan jari tangan sehingga menimbulkan bunyi ketukan yang konstan berirama.

Permainan tradisional yang berasal dari Amerika Serikat ini dikenal dengan beberapa nama diantaranya clacker, click-clacks, knockers, atau clankers. Di dalam koran New York Times yang menerbitkan catatan pada Agustus 1971 menunjukkan adanya kejuaran dunia clackers. Peristiwa yang dicatat sejarah ini berlangsung di Italia yaitu di Desa Calcinatello, dekat Brescia. Di Amerika Selatan, benda ini identik dengan “Bolas” yang digunakan untuk senjata berburu oleh penduduk di Pampas, Gran Chaco, Patagonia. Permainan clackers sendiri masuk ke Indonesia kemungkinan pada sekitar tahun 1990-an dan menggunakan istilah latto-latto dari bahasa Makassar karena asal kata “Latto” di kota tersebut yang berarti bunyi yang dikeluarkan dari dua benda yang berbenturan. Dosen Sastra Daerah Bugis-Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Firman Saleh menjelaskan bahwa orang Makassar menyebut permainan ini sebagai Latto-Latto karena permainan tersebut menimbulkan suara ketukan dan bunyi benturan bola tersebut yang berulang-ulang.

Cara Bermain Latto-latto

Latto-latto terbuat dari dua bola berbahan plastik polimer yang padat kemudian diikatkan pada tali. Kedua bola tersebut dimainkan dengan cara diayun kemudian dibenturkan sehingga menghasilkan bunyi kletek-kletek. Jika melihat anak-anak yang bermain, permainan ini terlihat sangat mudah. Namun apabila tidak mengetahui cara bermain yang benar, bukan hal mustahil bola tersebut membentur telapak tangan atau juga kepala sehingga menimbulkan benjol. Berikut ini hal yang perlu diikuti agar mahir bermain latto-latto:

  • Pastikan kedua bola berada di posisi yang seimbang
  • Jepit dibagian tali latto-latto diantara jari tangan, gunakanlah jari yang paling nyaman seperti telunjuk
  • Mulailah mengayunkan bola perlahan dengan cara menaik-turunkan tangan sehingga kedua bola memantul bertabrakan satu dengan yang lain
  • Setelah merasa bola berbenturan dengan nyaman dan menemukan ritme pantulan, gerakan tangan naik-turun dengan semakin cepat agar latto-latto berbenturan dan menimbulkan bunyi keras bertubi-tubi
  • Gunakan feeling ketika menaik-turunkan tangan untuk menyeimbangkan ritme pantulan supaya latto-latto memantul dalam durasi yang lama
Setelah bisa bermain dengan cara diatas, dapat lanjut dengan trik-trik lain yang bisa dipelajari dari youtube.

Kontroversi Latto-latto

Seperti yang disebutkan diatas, ketika bermain latto-latto hendaknya kita memahami cara bermainnya agar tidak menimbulkan kecelakaan. Dibalik kesenangan bermain dan bunyi yang dihasilkan dari latto-latto, ada hal-hal lain yang perlu diwaspadai dan harus diperhatikan, diantaranya:

1. Jangan menimbulkan kegaduhan

Bermain latto-latto memberikan efek kesenangan bagi pemainnya. Apalagi dapat bermain bersama-sama dengan orang lain. Namun perlu diingat bahwa permain ini menimbulkan efek suara, tidak semua orang menyukai suara kletek-kletek yang dihasilkan latto-latto. Kadang juga suara tersebut membuat orang lain merasa bising. Perhatikan pula waktu bermain, jangan sampai menganggu jam istirahat orang lain. Bermain lah dengan bijak dan pahami situasi di sekitar kita.

2. Risiko bola pecah

Meskipun latto-latto memiliki bahan yang cenderung keras dan padat, bukan berarti bahan ini tidak bisa rusak. Ketika terjadi benturan yang keras atau dimainkan terus-menerus, bahan plastik latto-latto bisa saja pecah dan menimbulkan serpihan yang tajam. Pecahan material bahan pembuat latto-latto berpotensi masuk ke mata sehingga perlu kewaspadaan ketika bermain. 

3. Iritasi pada tangan 

Bermain latto-latto secara berlebihan berisiko menimbulkan kemerahan di tangan. Utamanya ketika baru belajar, mencoba berulang-ulang tanpa berhenti dan istirahat akibat rasa penasaran membuat tangan menjadi bengkak dan memar. Ketika menjepit tali ke tangan, juga dapat membuat aliran darah menjadi tidak lancar sehingga jari menjadi terlihat memerah. Usahakan untuk beristirahat sejenak setelah lama bermain latto-latto agar tidak menimbulkan efek yang buruk.

4. Lebam dan Benjol

Hal ini yang sering terjadi pada pemain pemula, latto-latto menghantam kepala, telapak tangan, sehingga harus berhati-hati. Ada juga tali yang digunakan untuk mengingat bola ternyata bisa berpotensi mengikat leher. Kepada orang tua agar dapat mengawasi anak-anak bermain latto-latto.

Selain hal kontroversi diatas, Latto-latto saat ini tengah menjadi tren. Latto-latto yang dijual seharga Rp5.000 hingga Rp20.000  ini apabila dimainkan secara wajar dan bijak maka latto-latto pun punya dampak baik dan positif bagi pemainnya. Sekarang ini muncul berbagai lomba untuk menguji kepiawaian bermain latto-latto ini. Pemenangnya adalah pemain latto-latto yang mampu menggerakkan latto-latto tanpa henti dengan gerakan yang bervariasi. Hal tersebut mengembangkan kemampuan kreatifitas pemainnya. Apabila anak-anak bermain latto-latto maka dapat mengalihkan dan mengurangi dampak bermain gadget pada anak-anak. Latto-Latto dapat menstimulasi kemampuan motorik. Bermain latto-latto meningkatkan fungsi koordinasi antara kemampuan kognitif dan motorik. Jika bermain latto-latto bersama teman-teman, dapat meningkatkan kemampuan sosio emosional anak.

Apapun permainannya, hendaknya orang tua selalu mengawasi dan mendampingi anak-anak agar manfaat dan kemampuan optimal dari permainan dapat diserap anak dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan dari permainan tersebut.

0 comments:

Posting Komentar